TENTANG JALANRYU

Ini blog tentang Ryuzaki Raushan Amsa. Biasa dipanggil Ryu. Sebetulnya bukan cuma tentang Ryu, tapi juga tentang Bunda, Ayah, Kakak Fia, kakak-kakak yang lain, Simbah dan semua yang di dekat Ryu. Atau mungkin juga tentang kalian semua. Pada kirim komentar yaa...

DOA RYU

"...Ya Allah, ampunkan dosa hamba dan dosa dua orang tua hamba, dan kasih sayangilah mereka sebagaimana mereka mengasihani hamba sejak kecil. Amiiin..."

Belajar Ngoceh



Haloo, ketemu lagi dengan Ryu.

Ryu udah mulai belajar ngoceh. Yang tadinya cuman bersuara monoton, "ah.. ah..." , atau malah jarang sekali nangis, sekarang sudah mulai agak bervariasi. Mulai bersuara-suara aneh... Tapi masih sedikit-sedikiiiit. Sampe Bunda suka nungguin, kapan Ryu bersuara lagi.

Apalagi Ayah... duh duh... Di telfon itu pasti yang ditanya, "Halo Ryu, mana suaranya?". Bunda sampe bosen, kalo Ayah mengulang-ulang pertanyaan yang sama beberapa kali. "Ga ada pertanyaan lain apa, Yah?"

Ada dong, Bunda. Pertanyaan lainnya, "Ryu, halooo. Ulangi lagi dong suaranya..."

****

Ryu memang lagi belajar bersuara, kok. Butuh waktu beberapa menit untuk mengeluarkan suara. Kalau kata Bunda yang jadi saksi mata, "Ryu sudah bekerja keras bersuara lho, Yah, dari tadi. Sekarang udah capek, masa Ayah ga kasihan, minta bersuara lagi?"

Kata Bunda, Ryu kalau belajar bersuara sering kelihatan geregetan. Soalnya udah keluar energi banyak, suara nggak keluar di mulut. Kadang-kadang malah cuma kentut doang. Waah..

Makin sering deh, dijailin sama Ayah kalo pas ketemu. Digelitik telapak kakinya, dicubit-cubit pipinya, atau diciumin perutnya.

Ryu mulai hobi dengerin mainan yang kalo diputer ada suara musik klasik ning-nong-ning-nong. Yang kedengeran cuma bait utama dari komposisi Beethoven yang judulnya Für Elise (For Elise).

Kata Ayah, biar mengingatkan Ryu kalau Ayah pernah nongkrong di depan rumah Beethoven di Bonn Jerman. Ga sempat masuk, karena tarifnya mahal banget, hehe.

***

0 comments:

Post a Comment